Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan publik setelah ditemukan ulat di sayuran yang disajikan untuk siswa SMAN 6 Solo. Temuan ini memicu keresahan orang tua siswa dan mendorong Wali Kota Solo untuk segera bersurat ke Badan Gizi Nasional (BGN).
Kronologi Kejadian
Kasus ini berawal ketika sejumlah siswa mendapati ulat dalam menu sayuran yang dibagikan melalui dapur umum mitra MBG. Foto dan video temuan tersebut kemudian beredar di media sosial, menimbulkan kritik terhadap kualitas pengawasan makanan yang disalurkan.
Respons Pemerintah Daerah
Wali Kota Solo menyatakan akan segera mengirimkan laporan resmi kepada BGN.
“Masalah ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut kesehatan anak-anak kita. Kami akan meminta BGN mengevaluasi mitra penyedia MBG di Solo,” tegasnya.
Tanggapan BGN
Sementara itu, BGN mengaku sudah menerima laporan awal dan berkomitmen melakukan investigasi. Lembaga tersebut juga menyebut akan memperketat standar kebersihan serta mekanisme quality control di dapur mitra MBG.
Implikasi Program MBG
Temuan ulat ini menambah daftar panjang kritik terhadap pelaksanaan MBG, mulai dari dugaan dapur fiktif hingga distribusi yang tidak merata. Pengawasan yang lebih ketat dinilai penting agar program yang ditujukan untuk mengurangi stunting tidak justru memunculkan masalah kesehatan baru.
Lihat Juga di Wikipedia
Kategori
- Program pemerintah Indonesia
- Bantuan sosial
- Gizi masyarakat
- Kota Surakarta
- Isu pangan Indonesia